Minimal Design

Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry. Lorem Ipsum has been the industry's standard dummy text ever since the 1500s, when an unknown printer took a galley of type and scrambled it ...

Easy to use theme’s admin panel

Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry. Lorem Ipsum has been the industry's standard dummy text ever since the 1500s, when an unknown printer took a galley of type and scrambled it ...

Featured posts

Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry. Lorem Ipsum has been the industry's standard dummy text ever since the 1500s, when an unknown printer took a galley of type and scrambled it ...

Archive for Oktober 2010

PENDAHULUAN
Spanning Tree protocol adalah protokol yang berada di jaringan switch yang memungkinkan semua perangkat untuk berkomunikasi antara satu sama lain agar dapat mendeteksi dan mengelola redundant link dalam jaringan.

ALAT DAN BAHAN
- PC
- Aplikasi Packet Tracert

LANGKAH KERJA
- Buka aplikasi Packet Tracert lalu buat topologi seperti berikut


























- Skenario dari topologi tersebut adalah ketika PC2 berkomunikasi dengan PC7 akan menggunakan jalur melalui SW2 --> SW3 --> SW4 --> SW5 --> SW7
- Berikan masing-masing host konfigurasi ip address dan netmask
- Konfigurasikan masing-masing switch yang akan dilalui
- KONFIGURASI PADA SWITCH2





























- KONFIGURASI PADA SWITCH3





























- KONFIGURASI PADA SWITCH4





























- KONFIGURASI PADA SWITCH5





























- KONFIGURASI PADA SWITCH7




























HASIL


KESIMPULAN
Dengan melakukan praktikum ini kita dapat mengetahui bagaimana konsep dari Spanning Tree Protocol, selain itu kita juga dapat mengkonfigurasi Spanning Tree Protocol menggunakan simulator Packet Tracert.

read more

  1. Langkah Kerja
  • Nyalakan GPS dengan menekan tombol power.

  • Untuk menandakan lokasi/koordinat pilih menu mark.

  • Beri nama dan lokasi untuk koordinat tersebut.

  • Pilih OK.

  • Untuk melihat hasilnya dapat dilihat di menu mark, lalu di bagian paling bawah layar pilih map atau pilih menu find maka akan muncul nama nama titik koordinat yang ada.


    2. Hasil Kerja

  • ABC11

    Location S 06° 54.102’

E 107° 32.325’

Elevation 745 m

Distance 82.33 m

Bearing 272° t

  • ABC12

    Location S 06° 54.111’

E 107° 32.325’

Elevation 743 m

Distance 86.44 m

Bearing 261° t

  • ABC13

    Location S 06° 54.120’

E 107° 32.347’

Elevation 742 m

Distance 54.27 m

Bearing 234° t

  • ABC 14

    Location S 06° 54.088’

E 107° 32.345’

Elevation 743 m

Distance 54.80 m

Bearing 301° t

  • Tower

    Location S 06° 54.078’

E 107° 32.327’

Elevation 745 m

Distance 91.81 m

Bearing 300° t


    3. Kesimpulan

Dengan melakukan praktek ini kita dapat mengetahui bagaimana cara menggunkan GPS. Selain itu, kita juga dapat menandai koordinat yang tentunya sangat berguna bagi kita saat nanti melakukan site survey.

read more

Pengertian Spanning Tree Protocol (STP)

  1. Spanning Tree Protocol adalah sebuah protokol yang berada di jaringan switch yang memungkinkan semua perangkat untuk berkomunikasi antara satu sama lain agar dapat mendeteksi dan mengelola redundant link dalam jaringan.
  2. Spanning Tree Protocol adalah sebuah protokol bridge yang menggunakan (Spanning Tree Algorithm) STA untuk menemukan link redundant (cadangan) secara dinamis dan menciptakan sebuah topologi database spanning-tree. Bridge bertukar pesan BPDU (bridge protocol data unit) dengan bridge lain untuk mendeteksi loop-loop dan kemudian menghilangkan loop-loop itu dengan cara mematikan interface-interface bridge yang dipilihnya.
  3. Spanning Tree Protocol adalah protocol untuk pengaturan koneksi dengan menggunakan algoritma spanning tree.
  4. Spanning Tree Protocol adalah link layer networ protocol yang menjamin tidak adanya loop dalam topologi dari banyak bridge/switch dalam LAN.

Kelebihan Spanning Tree Protocol (STP)
  1. Menghindari Trafic Bandwith yang tinggi dengan mesegmentasi jalur akses melalui switch
  2. Menyediakan Backup / stand by path utk mencegah loop dan switch yang failed/gagal
  3. Mencegah looping

Tugas utama STP
  1. Menghentikan terjadinya loop-loop network pada network layer 2 (bridge atau switch). STP secara terus menerus memonitor network untuk menemukan semua link, memastikan bahwa tidak ada loop yang terjadi dengan cara mematikan semua link yang redundant. STP menggunakan algoritma yang disebut spanning-tree algorithm (STA) untuk menciptakan sebuah topologi database, kemudian mencari dan menghancurkan link-link redundant. Dengan menjalankan STP, frame frame hanya akan diteruskan pada link-link utama yang dipilih oleh STP.
  2. Problem utama yang bisa dihindari dengan adanya STP adalah broadcast storms.

    Broadcast storms menyebabkan frame broadcasts (atau multicast atau unicast yang destination addressnya belum diketahui oleh switch) terus berputar-putar (looping) dalam network tanpa henti.Gambar berikut adalah contoh sederhana LAN dengan link yang redundant.


    STP mencegah terjadinya looping dengan menempatkan setiap port switch pada salah satu status : Forwarding atau Blocking. Interface dengan status forwarding bertingkah normal, mem-forward dan menerima frame, sedangkan interface dengan status blocking tidak memproses frame apapun kecuali pesan-pesan STP. Semua port yang berada dalam status forwarding disebut berada pada jalur spanning tree(topology STP), sekumpulan port-port forwarding membentuk jalur tunggal dimana frame ditransfer antar-segment. Gambar berikut adalah LAN dengan link redundant yang sudah memanfaatkan STP.


    Dengan begini, saat Bob mengirimkan frame broadcast, frame tidak mengalami looping. Bob mengirimkan frame ke SW3 (step 1), kemudian SW3 mem-forward frame hanya ke SW1(step 2), karena port Gi0/2 dari SW3 berada pada status blocking. Kemudian, SW1 mem-flood frame keluar melalui Fa0/11 dan Gi0/1 (step 3) . SW2 mem-flood frame keluar melalui Fa0/12 dan Gi0/1 (step4). Namun, SW3 akan mengabaikan frame yang dikirmkan oleh SW2, karena frame tersebut masuk melalui port Gi0/2 dari switch SW3 yang berada pada status blocking.

    Dengan topology STP seperti pada gambar diatas, switch-switch tidak mengaktifkan link antara SW2 dan SW3 untuk keperluan traffick dalam VLAN. Namun, jika link antara SW1 dan SW3 mengalami kegagalan dalam beroperasi, maka STP akan membuat port Gi0/2 pada SW3 menjadi forwarding sehingga link antara SW3 dan SW2 menjadi aktif dan frame tetap bisa ditransfer secara normal dalam VLAN.
  3. Menyediakan system jalur backup & juga mencegah loop yang tidak diinginkan pada jaringan yang memiliki beberapa jalur menuju ke satu tujuan dari satu host.

Cara Kerja Spanning Tree Protocol (STP)
  1. Menentukan root bridge.
    Root bridge dari spanning tree adalah bridge dengan bridge ID terkecil (terendah). Tiap bridge mempunyai unique identifier (ID) dan sebuah priority number yang bisa dikonfigurasi. Untuk membandingkan dua bridge ID, priority number yang pertama kali dibandingkan. Jika priority number antara kedua bridge tersebut sama, maka yang akan dibandingkan selanjutnya adalah MAC addresses. Sebagai contoh, jika switches A (MAC=0000.0000.1111) dan B (MAC=0000.0000.2222) memiliki priority number yang sama, misalnya 10, maka switch A yang akan dipilih menjadi root bridge. Jika admin jaringan ingin switch B yang jadi root bridge, maka priority number switch B harus lebih kecil dari 10.
  2. Menentukan least cost paths ke root bridge.
    Spanning tree yang sudah dihitung mempunyai properti yaitu pesan dari semua alat yang terkoneksi ke root bridge dengan pengunjungan (traverse) dengan cost jalur terendah, yaitu path dari alat ke root memiliki cost terendah dari semua paths dari alat ke root.Cost of traversing sebuah path adalah jumlah dari cost-cost dari segmen yang ada dalam path. Beda teknologi mempunya default cost yang berbeda untuk segmen-segmen jaringan. Administrator dapat memodifikasi cost untuk pengunjungan segment jaringan yang dirasa penting.
  3. Non-aktifkan root path lainnya.
    Karena pada langkah diatas kita telah menentukan cost terendah untuk tiap path dari peralatan ke root bride, maka port yang aktif yang bukan root port diset menjadi blocked port. Kenapa di blok? Hal ini dilakukan untuk antisipasi jika root port tidak bisa bekerja dengan baik, maka port yang tadinya di blok akan di aktifkan dan kembali lagi untuk menentukan path baru.

Istilah dalam Spanning Tree Protocol (STP)
  1. Root Bridge adalah bridge dengan bridge ID terbaik. Dengan STP, kuncinya adalah agar semua switch di network memilih sebuah root bridge yang akan menjadi titik fokus di dalam network tersebut. Semua keputusan lain di network seperti port mana yang akan di blok dan port mana yang akan di tempatkan dalam mode fowarding.
  2. BPDU semua switch bertukar informasi yang digunakan dalam pemilihan root switch, seperti halnya dalam konfigurasi selanjutnya dari network. Setiap switch membandingkan parameter-parameter dalam Bridge Protocol Data Unit (BPDU) yang mereka kirim ke satu tetangga dengan yang mereka peroleh dari tetangga lain.
  3. Bridge ID adalah bagaimana STP mengidentifikasi semua switch dalam network. ID ini ditentukan oleh sebuah kombinasi dari apa yang disebut bridge priority (yang bernilai 32.768 secara default pada semua switchj Cisco) dan alamat MAC dasar. Bridge dengan bridge ID terendah akan menjadi root bridge dalam network. STP bridge ID (BID) adalah angka 8-byte yang unik untuk setiap switch. Bridge ID terdiri dari 2-byte priority dan 6-byte berikutnya adalah system ID, dimana system ID berdasarkan pada MAC address bawaan tiap switch. Karena menggunakan MAC address bawaan ini dapat dipastikan tiap switch akan memiliki Bridge ID yang unik. STP mendefinisikan pesan yang disebut bridge protocol data units (BPDU), yang digunakan oleh switch untuk bertukar informasi satu sama lain. Pesan paling utama adalah Hello BPDU, berisi Bridge ID dari switch pengirim.
  4. Nonroot bridge adalah semua bridge yang bukan root bridge. Nonroot bridge bertukar BPDU dengan semua bridge dan mengupdate topologi database STP pada semua switch, mencegah loop-loop dan menyediakan sebuah cara bertahan terhadap kegagalan link.
  5. Root port selalu merupakan link yang terhubung secara langsung ke root bridge atau jalur terpendek ke root bridge. Jika lebih dari satu link terhubung ke root bridge maka sebuah cost dari port ditentukan dengan mengecek bandwidth dari setiap link. Port dengan cost paling rendah menjadi root port. Jika banyak link memiliki cost yang sama maka bridge dengan bridge ID diumumkan yang lebih rendah akan di gunakan. Karena berbagai link dapat berasal dari alat yang sama, maka nomor port yang terendahlah yang akan digunakan.
  6. Designated port adalah sebuah port yang telah ditentukan sebagai cost yang terbaik (cost lebih rendah) daripada port yang lain. Sebuah designated port akan ditandai sebagai sebuah fowarding port (port yang akan mem forward frame).
  7. Port Cost menentukan kapan sebuah link dari beberapa link yang tersedia digunakan di antara dua switch dimana kedua port ini bukan root port. Cost dari sebuah link ditentukan oleh bandwidth dari link.
  8. Nondesignated port adalah port dengan sebuah cost yang lebih tinggi daripada designated port, yang akan ditempatkan di mode blocking. Sebuah nondesignated port bukan sebuah fowarding port.
  9. Fowarding port meneruskan atau memfoward frame.
  10. Blocked port adalah port yang tidak meneruskan frame-frame, untuk menghindari loop-loop. Namun sebuah blocked port akan selalu mendengarkan frame.
  11. Ether Channelmengkombinasikan beberapa segment parallel yang memiliki kecepatan yang sama menjadi satu. Switch memperlakukan EtherChannel sebagai interface tunggal berkenaan dengan proses memforward frame seperti halnya juga STP. Hasilnya, jika salah satu link gagal, tapi salah satu link lain dalam EtherChannel masih beroperasi, maka STP tidak akan terjadi. EtherChannel juga menyediakan bandwidth yang lebih banyak. Trunk-trunk pada EtherChannel berada pada status forwarding semua atau blocking semua, karena STP memperlakukan semua trunk pada EtherChannel sebagai 1 trunk. Saat EtherChannel berada pada status forwarding, maka switch akan melakukan load-balance (membagi rata) traffik pada semua trunk, sehingga bandwidth yang tersedia jadi lebih banyak.














  12. Port Fast memungkinkan switch untuk menempatkan sebuah interface kedalam status forwarding secara langsung tanpa harus menunggu 50 detik. Tetapi, hanya port yang diketahui tidak akan dihubungkan dengan switch yang lain yang bisa dijalankan fitur PortFast.

Cara memilih Root Bridge
Bridge ID digunakan untuk memilih root bridge di dalam domain STP dan juga menentukan root port. ID ini panjangnya 8 byte dan mencakup baik priority maupun alamat MAC dari alat. Priority default pada semua alat yang menjalankan STP versi IEEE adalah 32.768.

Untuk menentukan root bridge, priority dari setiap bridge dikombinasikan dengan alamat MAC. Jika dua switch atau bridge ternyata memiliki nilai priority yang sama, maka alamat MAC menjadi penilai untuk memutuskan siapa yang memiliki ID yang terendah (yang juga terbaik). Contoh jika ada switch A dan B dan keduanya memiliki priority default yang sama yaitu 32.768, maka alamat MAC yang akan digunakan untuk penentuan. Jika alamat MAC switch A adalah 0000.0A00.1300 dan alamat MAC switch B adalah 0000.0A00.1315 maka switch A akan menjadi root bridge.

BPDU secara default dikirimkan setiap 2 detik, keluar dari semua port yang aktif pada sebuah bridge dan switch dengan bridge ID yang terendah dipilih sebagai root bridge. Kita dapat mengubah bridge ID dengan cara menurunkan prioritynya sehingga ia akan menjadi root bridge secara otomatis.

Cara memilih Designated Port
Jika lebih dari satu link dihubungkan ke root bridge maka cost dari port menjadi faktor yang di gunakan untuk menentukan port mana yang akan menjadi root port. Jadi untuk menentukan port yang akan digunakan untuk berkomunikasi dengan root bridge. Pertama harus memperhitungkan cost dari jalur tersebut. Cost dari STP adalah sebuah jalur total yang di akumulasi berdasarkan pada bandwidth yang tersedia pada tiap link.


Status Port Spanning Tree Protocol (STP)
  1. Blocking (memblok) sebuah port yang di block tidak akan meneruskan frame, ia hanya mendengarkan BPDU-BPDU. Tujuan dari status blocking adalah untuk mencegah penggunaan jalur yang mengakibatkan loop. Semua port secara default berada dalam status blocking ketika switch dinyalakan.
  2. Listening (mendengar) port mendengar BPDU untuk memastikan tidak ada loop yang terjadi pada network sebelum mengirimkan frame data. Sebuah port yang berada dalam status listening mempersiapkan diri untuk memfoward frame data tanpa mengisi tabel alamat MAC.
  3. Learning (mempelajari) port switch mendengarkan BPDU dan mempelajari semua jalur di network switch. Sebuah port dalam status learning mengisi tabel alamat MAC tetapi tidak memfoward frame data.
  4. Fowarding (mem foward) port mengirimkan dan menerima semua frame data pada port bridge. Jika port masih sebuah designated port atau root port yang berada pada akhir dari status learning maka ia akan masuk ke status ini.
  5. Disabled (tidak aktif) sebuah port dalam status disabled (secara administratif) tidak berpatisipasi dalam melakukan fowarding terhadap frame ataupun dalam STP. Sebuah port dalam status disabled berarti tidak bekerja secara virtual.

Saat Terjadi Perubahan dalam Network
Berikut adalah proses yang terjadi saat topology STP berjaln normal tanpa ada perubahan:
  1. Root switch membuat dan mengirimkan Hello BPDU dengan cost 0 keluar melalui semua port/interfacenya yang aktif.
  2. Switch non-root menerima Hello dari root port miliknya. Setelah mengubah isi dari Hello menjadi Bridge ID dari switch pengirim, switch mem-forward Hello ke designated port.
  3. Langkah 1 dan 2 berulang terus sampai terjadi perubahan pada topology STP.
Ketika ada interface atau switch yang gagal beroperasi, maka topology STP akan berubah; dengan kata lain terjadi STP convergence.
  1. Interface yang tetap berada dalam status yang sama, maka tidak perlu ada perubahan.
  2. Interface yang harus berubah dari forwarding menjadi blocking, maka switch akan langsung merubahnya menjadi blocking.
  3. Interface yang harus berubah dari blocking menjadi forwarding, maka switch pertama kali akan mengubahnya menjadi listening, kemudian menjadi learning.Setelah itu interface akan diletakkan pada status forwarding.
Saat terjadi STP Convergence, switch akan menentukan interface-interface mana yang akan dirubah statusnya. Namun, perubahan status dari blocking menjadi forwarding tidak bisa langsung dilakukan begitu saja, karena dapat menyebabkan frame looping temporarer. Untuk mencegah terjadinya looping temporarer itu, STP harus merubah status port tersebut menjadi 2 status transisi terlebih dahulu sebelum merubahnya menjadi forwardingyaitu:
  1. Listening: seperti halnya blocking, interface dalam keadaan listening tidak mem-forward frame. (15 detik)
  2. Learning: interface dalam status ini masih belum mem-forward frame, tapi switch sudah mulai melakukan pemeriksaan MAC address dari frame-frame yang diterima pada interface ini. (15 detik)
Switch akan menunggu 20 detik sebelum memutuskan untuk melakukan perubahan status dari blocking menjadi forwarding, setelah itu butuh waktu 30 detik untuk transisi ke Listening dan Learning terlebih dahulu. karena itu total yang dibutuhkan agar suatu port berubah dari blocking menjadi forwarding adalah 20+30=50 detik.

read more

Survey site Radio Frekuensi (RF) adalah pemetaan untuk keberhasilan implementasi jaringan wireless. survey site tidak terlalu susah dan tekniknya cepat. survey site sangat penting dalam implementasi jaringan wireless. survey site digunakan untuk mendefinisikan kontur cakupan radio frekuensi dari sumber radio frekuensi (access point/bridge) dalam banyak fasilitas. site survey digunakan untuk mengetahui cakupan radio frekuensi yang dibutuhkan.

Persiapan untuk survey site meliputi:

1. Pengumpulan informasi
2. Pembuatan keputusan

Beberapa topik yang mungkin dibutuhkan sebagai pertanyaan manajemen jaringan sebelum survey site :

1. Analisa fasilitas

Jenis fasilitas di rumah sakit yang memiliki peralatan radiologi, di real estate dengan kantor sebanyak 25 agen dalam hal ini keamanan sangat penting dimana cakupannya hanya 1 atau 2 central access point dan kebutuhan bandwith akan disebutkan sejak access internet atau transfer file.

2. Menampilkan jaringan

Apakah jaringan telah siap?,pertanyaan yang biasanya ada pada administrator jaringan adalah sebagai berikut:

a. sistem operasi jaringan apa yanng digunakan

b. berapa banyak penggunanya yang membutuhkan access secara bersama- sama ke jaringan wireless

c. berapa besar kebutuhan bandwith dalam jaringan

d. protokol apa yang digunakan dalam wireless LAN

e. kanal den teknologi spread spectrum apa yang saat ini digunakan

f. pengukuran keamanan wireless LAN apa yang ada dilokasi

g. dimana point koneksi wired LAN diletakkan

h. apakah client menggunakana wireless LAN dalam sebuah organisasi

3. Penggunaan area dan tower

Apakah Wireless LAN digunakan untuk indoor,outdoor atau kedua-duanya?...

wireless LAN menggunakan tipe outdoor dalam banyak situasi dan potensi rintangan dalam instalasi dan perbaikan wireless LAN.

Tipe tower apa yang digunakan?...

a. apakah butuh perijinan

b. apakah butuh struktur enggineer

4. Tujuan & kebutuhan bisnis

Apakah tujuan dari wireless LAN?...

site surveyor harus memiliki pengetahuan darimana jaringan yang akan digunakan dan untuk tujuan apa. dengan mengetahui bagaimana effect jaringan wireless untuk tujuan bisnis, site surveyor akan dapat membuatnya lebih baik. site surveyor harus mengetahui kebutuhan bisnis untuk efisiensi survey site

5. Kebutuhan bandwith dan roaming

Apakah dibutuhkan bandwith dan roaming?...

dengan implementasi teknologi dan penggunaannya saat survey site sebagai contoh jika client di perumahan hanya menggunakan wireless LAN sebagai tujuan untuk scanning data dari box label dan mengirim data ke server maka bandwith yang dibutuhkan sangat kecil. pengumpulan data hanya membutuhkan 2 MBPS.

Berapa banyak pengguna?...

dengan memahami berapa banyak pengguna yang akan dialokasikan dibutuhkan untuk menghitung besar data throughput masing-masing pengguna.

Tipe aplikasi apa yang akan digunakan wireless LAN?...

jaringan digunakan hanya untuk transmit data non-time sensitive atau data time sensitive seperti suara atau video. Aplikasi bandwitdh besar seperti suara atau video membuthkan throughput yang lebih besar tiap pengguna.

6. Sumber yang digunakan

sumber yang digunakan berdasarkan pada budget project, waktu pengalokasian project, dan apakah administrator pernah ditraining tentang jaringan wireless.

Kebutuhan keamanan

level keamanan jaringan apa yang dibutuhkan?....

diskusi dengan pelanggan akan menyediakan informasi untuk solusi pelanggan oleh designer

Persiapan latihan

a. Apakah pelanggan bergerak menggunakan fasilitas seperti komputer portable atau desktop

b. Berapa jauh koneksi yang dibutuhkan oleh pelanggan

c. Level akses apa yang dibutuhkan pelanggan untuk sensitivitas data dalam jaringan, apakah membutuhkan keamanan, dan tipe keamanan seperti apa yang dibutuhkan

d. Apakah pelanggan dapat mengambil laptop nya ketika card wireless LAN nya dicuri

e. Apakah pelanggan menggunakan intensive bandwidth, sensitive time, atau aplikasi connection oriented.

f. Berapa sering pelanggan melakukan perpindahan

g. Apakah pelanggan memiliki akses internet

h. Apakah perangkat pelanggan sering dirubah untuk event khusus yang dapat mengganggu kerja wireless LAN

i. Siapa yang biasanya mendukung pelanggan dalam pengadaan jaringan, dan apakah mereka berkualitas untuk mendukung pelanggan wireless

j. Jika pelanggan bergerak, tipe peralatan mobile computing apa yang mereka gunakan

k. Berapa sering dan berapa jauh pelanggan bekerja dengan laptop tanpa daya AC

Persiapan Checklist

a. Dokumentasi daya sumber

b. Dokumentasi survey site wireless LAN

c. Pemetaan topologi

d. Pertemuan dengan administrator jaringan

e. Pertemuan dengan manager building

f. Pertemuan dengan security officer

g. Akses ke semua area fasilitas yang diakibatkan oleh wireless LAN

h. Akses ke wiring closet

i. Akses ke roof

j. Rencana konstruksi masa depan

Peralatan survey site

1. Akses point

digunakan selama survey site dengan power output yang bervariasi dan konektor antena ekstenal.

2. PC Card
3. Laptop dan PDA
4. paper
5. spectrum analyzer

Menganalisis jaringan (a.k.a “sniffer”)

Sniffer adalah perangkat yang digunakan untuk mencari wireless LANs lain yang telah ada pada suatu area. Bekerja dengan mengambil paket yang dipancarkan oleh Wireless lan tersebut lalu memuat data informasi terperinci mengenai wireless LANs yang telah ada pada area tersebut.

Kit check survey site

Perangkat yang termasuk dalam kit site survey

· Laptop dan/atau PDA.

· Wireless PC card dengan drivernya & software utility yang dibutuhkan.

· Bridge atau accsess Point jika dibutuhkan.

· Baterei kemasan & DC-TO-AC konvertor.

· Software utility site survey ( dibuka dari laptop atau PDA).

· Alat tulis menulis.

· Cetak biru & diagram jaringan.

· Antena dalam dan luar ruangan.

· Kabel & connectors.

· Teropong dan radio dua arah.

· Payung dan/atau perlengkapan hujan.

· Hardware atau software khusus seperti sniffer dan spectrum analyzer.

· Peralatan, selotip dan perlengkapan lain untuk perpindahan hardware sementara.

· pengamanan dan tempat sebagai isi hardware untuk computer rumah, peralatan, dan keamanan dokumen selama survei dan perjalanan dari lokasi survey.

· Kamera digital untuk mengambil gambar dari tempat tertentu di dalam suatu fasilitas.

· Pengisi baterei.

· Attenuator antena .

· Roda untuk pengukuran.

· Tas travel atau cara lain untuk mengangkut peralatan & dokumentasi.

Mengadakan survey site

Mensurveilah ditempat dengan toolkit yang lengkap, berjalan beberapa miles sepanjang;seluruh client’s fasilitas umum. RF site survey adalah 10% survey dan 90% berjalan, gunakan sepatu yang nyaman saat dilokasi yang besar.

Survey indoor

Untuk survey dalam ruang, menempatkan dan merekam materi pada suatu copy, cetakbiru atau suatu gambar menyangkut fasilitas itu.

Survey outdoor

Merekam materi berikut pada suatu sket atau copy yang menyangkut hak milik.

Sebelum memulai

· Siapa yang akan memasang dan memindahkan accsess point pada tempat – tempat yang tinggi.

· Apakah ada seseorang yang mau memindahkan pohon yang menghalangi pemasangan sesuai zona freznel.

· Jika diperlukan tower baru, apakah izinnya sudah siap.

· Apakah diperlukan izin untuk pemasangan antenna pada tower.

· Apakah bangunan memerlukan kode plenum rate untuk peralatan yang digunakan.

Pengumpulan informasi RF

Informasi yang perlu dikumpulkan

· Range dan pola cakupan

· Data rate yang dinilai

· Dokumentasi

· Tes menyeluruh dan perencanaan kapasitas

· Sumber interferensi

· Kabel koneksi data dan power AC yang dibutuhkan

· Penempatan antenna diluar ruang

· Pemeriksaan dadakan

Laporan site survey

Setelah secara menyeluruh mendokumentasikan fasilitas pelanggan, perlu disediakan data untuk menyiapkan suatu laporan yang tepat untuk klien itu. Laporan akan bertindak sebagai peta untuk implementasi menyangkut Wireless LAN dan dokumentasi sebagai acuan kedepan untuk pengurus dan teknisi jaringan.

Laporan lokasi adalah puncak dari semua usaha sampai sekarang, dan mungkin membutuhkan harian atau bahkan mingguan untuk melengkapi laporan. Mungkin saja diperlukan untuk mengunjungi lokasi untuk mengumpulkan lebih banyak data atau untuk mengkonfirmasikan sebagian dari penemuan awal. Beberapa lebih banyak percakapan mungkin diperlukan untuk membuat keputusan dan sebagian dari orang dengan yang tidak dapat ditemukan manakala berada ditempat lokasi.

· Format laporan

· Tujuan bisnis dan laporan lokasi survey

· Metodologi

· Cakupan area RF

· Keseluruhan

· Interference

· Masalah area

· Gambar

Penempatan hardware dan cara mengkonfigurasi

Berikut adalah beberapa pertanyaan yang dibutuhkan untuk penempatan dan konfigurasi:

* Apa nama dari tiap alat yang diatur?
* Dimana dan bagaimana access point dan bridge ditempatkan agar didapat efektivitas yang maksimum?
* Kanal apa yang diperlukan untuk tiap-tiap pemasangan acsess point?
* Berapa banyak keluaran daya dari tiap-tiap access point pada sekali pengiriman?

Daftar fakta tentang masing-masing pemasangan access point atau yang telah terpasang harus tercakup di RF laporan lokasi survey. Daftar ini perlu memasukkan sedikitnya seperti berikut ini:

· Nama dari alat.

· Penempatan di dalam fasilitas.

· Type antenna yang digunakan.

· Penentuan daya keluaran .

· Connectors& kabel yang digunakan.

· Type antena yang digunakan berpindah-pindah.

· Bagaimana daya harus disajikan ke unit.

· Bagaimana data harus disajikan ke unit.

* Gambaran penempatan di mana unit diharapkan untuk dipasang.

read more

NAMA : Aly Dzulfikar

NOC

PEMATERI : PAK RUDI H

PA YOGAS

KELAS : 3 TKJ A

PEL AJARAN: INSTALASI WAN

SMKN 1 CIMAHI

TEKNIK KOMPUTER JARINGAN




  • PENGERTIAN
Sebuah Pusat Operasi Jaringan baru dibentuk menjadi tempat sistem cadangan daya dan fasilitas ruang server. NOC dirancang untuk menyediakan tempat aman dari debu, dengan pendinginan dengan baik dari batere dan inverter. NOC dibangun menggunakan metode alami dan dibuat dari bahan-bahan lokal yang tersedia. Bangunan terdiri dari empat kamar: ruang penyimpanan batere, ruang server, ruang kerja dan ruang untuk penyimpanan peralatan.

Ruang penyimpanan batere menyimpan tujuh puluh batere 200 Ah, serta lima inverters (salah satu dari mereka dapat menghasilkan gelombang sinus murni), dua regulator matahari, penstabil daya / stabilizer dan disconnect DC dan AC. Batere ditumpuk vertikal pada struktur logam rak untuk pendinginan yang lebih baik.

Ruang server terdapat sebuah rak untuk server dan kipas angin. Ruangan tidak memiliki jendela biasa, untuk menghindari debu dan panas. Ruang server dan ruang batere menghadap selatan untuk meningkatkan pendinginan alam dan untuk membantu menjaga kamar pada suhu yang sesuai.

Ruang server dan ruang batere membutuhkan pendingin biaya rendah / rendah energi yang effektif karena mereka harus beroperasi 24x7. Untuk mencapai tujuan ini, teknik pendinginan alam diperkenalkan pada disain NOC: fan kecil dan extractors dan dinding tebal dari batu bata (lebar-nya double) di arah matahari terbenam.

Di sebelah selatan bangunan terletak 24 panel surya pada wilayah bebas bayangan dengan atap logam. Atap dirancang dengan inklinasi 20 derajat untuk menempatkan panel dan membatasi karat dan debu. Usaha tambahan dilakukan agar panel mudah dijangkau untuk pembersihan dan pemeliharaan. Bagian atap diperkuat untuk membawa beban tambahan 150-200 kg.

NOC gedung dibangun dari batu bata lumpur laterite yang di hasilkan secara lokal. Bahan tersebut sangat murah karena sering digunakan dan berasal dari bagian atas lapisan tanah. Batu bata diproduksi secara lokal dengan menggunakan tangan dan teknologi tekan yang sederhana. NOC tersebut sangat unik dan satu-satunya di negara bagian Kaduna.

NOC (Network Operation Center ) adalah sebutan untuk orang yang bekerja mengawasi Netwok. Profesi ini biasanya banyak dibutuhkan oleh ISP(Internet Service Provider). Posisi NOC sangat vital didalam perusahaan,utamanya ISP, karena merupakan ujung tombak perusahaan yang bersentuhan langsung dengan pelanggan.

  • · Tugas dari NOC ( Network Operation Center ):

1. Menerima complain dari pelanggan, mulai dari tidak bisa akses internet, koneksi internet putus-putus dsb.

2. Melakukan routing, memberikan rule firewall, shaping bandwith, dan hal-hal teknis lainnya.


Sebuah NOC ( Networking Operating Center) adalah satu atau lebih lokasi dari mana kendali dilakukan melalui komputer , televisi siaran , atau jaringan telekomunikasi .

Organisasi besar dapat beroperasi lebih dari satu NOC, baik untuk mengelola jaringan yang berbeda atau untuk menyediakan geografis redundansi dalam hal di satu tempat yang tidak tersedia atau offline.

NOC bertanggung jawab untuk memantau jaringan untuk alarm atau kondisi tertentu yang memerlukan perhatian khusus untuk menghindari dampak pada kinerja jaringan. Sebagai contoh, dalam telekomunikasi lingkungan, NOC bertanggung jawab untuk memantau atas kegagalan listrik, alarm jalur komunikasi (seperti kesalahan bit , framing kesalahan, kesalahan coding baris, dan sirkuit ke bawah) dan masalah kinerja lain yang dapat mempengaruhi jaringan. menganalisis masalah NOC, melakukan pemecahan masalah , berkomunikasi dengan teknisi situs dan NOC lainnya, dan masalah melacak melalui resolusi. Jika perlu, NOC meningkat masalah kepada personil yang tepat. Untuk kondisi parah yang tidak mungkin untuk mengantisipasi - seperti listrik atau kabel serat optik cut - NOC memiliki prosedur di tempat untuk segera menghubungi teknisi untuk memperbaiki masalah.



  • Pada siaran di televisi


NOC di fasilitas siaran televisi bertanggung jawab atas gambaran teknis dan operasional dari semua layanan siaran jaringan, termasuk pemantauan, memperbaiki, dan pemecahan masalah sehari-hari.

  • Tugas yang termasuk dalam NOC siaran meliputi:
  1. Serial Digital Video , ASI , multiplex dan data stream DVB pemantauan teknis
  2. Jaringan
  3. RF dan IF distribusi
  4. video turnaround layanan Monitoring
  5. Mengawasi, memantau dan memelihara jaringan telekomunikasi.

  • Panel surya yang digunakan adalah Suntech STP080S-12/Bb-1 dengan spesifikasi berikut:
Tegangan sirkit terbuka (VOC)       : 21,6V
Tegangan operasi optimal (VMP)    : 17.2V
Arus hubung singkat (ISC)               : 5A
Arus operasi optimum (IMP)            : 4,65A
Maksimum daya di STC (PMAX )   : 80 W (Puncak)
  • Minimum 6 kWh/hari yang di alirkan ke NOC digunakan untuk memberikan daya bagi peralatan berikut:

Alat

Jam/Hari

Unit

Daya (W)

Wh

Akses Point

24

3

15

1080

Low Power Server

24

4

10

960

Layar LCD

2

4

20

160

Laptop

10

2

75

1500

Lampu

8

4

15

480

VSAR Modem

24

1

60

1440

Total




5620

Jumlah estimasi konsumsi daya NOC adalah 5,6 kWh/hari yang kurang dari daya harian yang dihasilkan dari panel surya saat bulan terburuk.

read more

VLAN Trunking Protocol
Pengertian :
VLAN Trunking Protocol (VTP) merupakan fitur Layer 2 yang terdapat pada jajaran switch Cisco Catalyst, yang sangat berguna terutama dalam lingkungan switch skala besar yang meliputi beberapa Virtual Local Area Network (VLAN).
Manfaat / keuntungan :
1. VTP meminimalkan inkonsistensi misconfigurations dan konfigurasi yang dapat menghasilkan sejumlah problems, masalah, seperti duplikat nama VLAN, VLAN benar-tipe spesifikasi, dan keamanan pelanggaran.
2. Manfaat utama VTP adalah efisiensi yang diberikannya dalam menambah dan menghapus VLAN, sebagai serta membuat perubahan pada konfigurasi VLAN dalam lingkungan yang besar.
3. Konfigurasi VLAN kosisten untuk seluruh network.
4. Penjaluran dan pengawasan VLAN – VLAN dapat dilakukan dengan tepat.
5. Pelaporan penambahan VLAN dalam network bersifat dinamis.
6. Konfigurasi trunk pada saat penambahan VLAN bersifat dinamis.
Mode – mode operasi VTP
a. Mode server—VTP server mempunyai kontrol penuh atas pembuatan VLAN atau pengubahan domain mereka. Semua informasi VTP disebarkan ke switch lainnya yang terdapat dalam domain tersebut, sementara semua informasi VTP yang diterima disinkronisasikan dengan switch lain. Secara default, switch berada dalam mode VTP server. Perlu dicatat bahwa setiap VTP domain paling sedikit harus mempunya satu server sehingga VLAN dapat dibuat, dimodifikasi, atau dihapus, dan juga agar informasi VLAN dapat disebarkan.
b. Mode client—VTP client tidak memperbolehkan administrator untuk membuat, mengubah, atau menghapus VLAN manapun. Pada waktu menggunakan mode client mereka mendengarkan penyebaran VTP dari switch yang lain dan kemudian memodifkasi konfigurasi VLAN mereka. Oleh karena itu, ini merupakan mode mendengar yang pasif. Informasi VTP yang diterima diteruskan ke switch tetangganya dalam domain tersebut.
c. Mode transparent—switch dalam mode transparent tidak berpartisipasi dalam VTP. Pada waktu dalam mode transparent, switch tidak menyebarkan konfigurasi VLAN-nya sendiri, dan switch tidak mensinkronisasi database VLAN-nya dengan advertisement yang diterima. Pada waktu VLAN ditambah, dihapus, atau diubah pada switch yang berjalan dalam mode transparent, perubahan tersebut hanya bersifat lokal ke switch itu sendiri, dan tidak disebarkan ke swith lainnya dalam domain tersebut.
VTP Domain
Terdiri dari satu atau lebih switch yang saling berhubungan. Semua switch dalam satu domain saling berbagi konfigurasi VLAN menggunakan VTP advertisement. Router atau Switch layer 3 memberikan batasan-batasan untuk setiap domain.
VTP Advertisements
VTP menggunakan advertisements untuk mendistribusikan dan mensinkronisasi konfigurasi VLAN di dalam network.
VTP Pruning
VTP pruning meningkatkan kinerja jaringan dengan membatasi banyaknya traffic yang mencari suatu device melalui link trunk. Tanpa VTP pruning, sebuah switch bisa menyebarkan broadcast, multicast, and unicast traffic kepada semua link trunk di dalam domain VTP meskipun switch yang menerimanya akan menghentikannya.
Protocol VLAN Trunking:
Ada dua protocol VLAN Trunking utama saat ini, yaitu IEEE 802.1q dan Cisco ISL. Pemilihan protocol VLAN Trunking normalnya berdasarkan piranti platform Hardware yang digunakan.
IEEE 802.1q adalah standard protocol VLAN Trunking yang memberikan tagging internal kedalam frame Ethernet yang ada sekarang. Hal ini dilakukan dalam hardware dan juga meliputi kalkulasi ulang header checksumnya. Hal ini mengjinkan sebuah frame di tagging dengan VLAN dari mana datagram tersebut berasal dan menjamin bahwa frame dikirim kepada port didalam VLAN yang sama. Hal ini untuk menjaga kebocoran datagram antar VLAN yang berbeda.
ISL (Inter Switch Link) memberikan suatu tagging external yang dikemas disekitar frame asalnya.
Saat menghubungkan beberapa Switch lewat sebuah Trunk perlu dipastikan bahwa kedua Switch yang terhubung VLAN Trunking tersebut mempunyai protocol VLAN Trunling yang sama. Penggunaan negosiasi automatis dari protocol VLAN Trunking adalah tidak dianjurkan karena bisa terjadi kemungkinan salah konfigurasi.
Untuk penerapan VLAN dengan Switch yang berskala besar sebuah protocol manajemen VLAN diperlukan misal VTP (VLAN Trunking Protocol). Protocol VTP memungkinkan VLAN didefinisikan sekali didalam suatu lokasi tunggal dan disinkronkan kepada Switch2 lainnya didalam administrative domain yang sama.
Penerapan VLAN setidaknya dirancang dengan sangat bagus dan mudah dimanage. Dokumentasinya haruslah sangat rapi dan akurat dan dijaga selalu update agar membantu kegiatan support jaringan. Normalnya VLAN tidaklah dianjurkan untuk jaringan kecil (kurang dari 100 user pada satu lokasi), akan tetapi untuk business dengan skala menengah dan besar, VLAN adalah sangat mendatangkan keuntungan yang besar.
Konfigurasi
Untuk mengkonfigurasi IOS berbasis beralih ke menjadi server VTP, menjalankan perintah berikut:
Perintah-perintah ini mengkonfigurasi beralih ke menjadi server VTP di vtpdom domain VTP. Perubahan akan disimpan dan angka revisi bertambah ketika perintah keluar dikeluarkan.
Untuk mengkonfigurasi klien VTP, jalankan perintah berikut:

Untuk VTP menonaktifkan, mengatur mode VTP untuk transparan seperti:


Untuk memantau pengoperasian VTP dan status, gunakan:


VTP untuk memantau operasi dan status, gunakan salah satu:

read more

NAMA : Aly Dzulfikar

Thermal Noise

GURU : Bpk. Rudi

Bpk. Yogas

KELAS : 3 TKJ A

PEL : Instalasi WAN

SMKN 1 CIMAHI

TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN


· Tujuan


1. Mengetahui konsep dari Noise

2. Melakukan konfigurasi Ad-hoc saat membangun konksi sendiri

3. Menganalisa Noise saat melakukan koneksi



· Pendahuluan

Noise merupakan sinyal listrik yang tidak diinginkan. Tambahan sinyal yang tidak diinginkan ini dalam suatu proses komunikasi ini merupakan faktor pembatas utama dalam sistem komunikasi data. Bila noise terjadi dalam suatu sistem komunikasi maka sistem komunikasi akan mengalami gangguan. Gangguan yang terjadi dapat menyebabkan proses komunikasi terganggu atau bahkan dapat memutuskan proses komunikasi.

Berdasarkan sumbernya, noise bisa dibedakan menjadi dua katagori :

1. Noise internal adalah noise yang dibangkitkan oleh komponen-komponen dalam sistem komunikasi.

2. Noise eksternal Dihasilkan oleh sumber di luar sistem komunikasi. Ada dua macam noise eksternal yaitu noise buatan manusia (man-made noise) dan noise alami (ekstra terrestrial).

Noise dalam sistem komunikasi dapat dikelompokkan menjadi empat jenis yaitu:

a. Thermal Noise atau White Noise

b. Intermodulation Noise

c. Crosstalk

d. Impulse Noise.

· Alat & Bahan

1. 1 unit PC

2. 1 unit Laptop

3. 1 USB Wireless

4. Software Wavemoon (pada Ubuntu)



· Langkah Kerja


1. Pasangkan USB wireless pada PC.

2. Buka terminal, kemudian masuk ke super user dengan perintah #sudo su

3. Kemudian ketikkan perintah #ifconfig untuk mengecek interfaces pada USB wireless tersebut. (misal : wlan1)


4. Lakukan konfigurasi seperti berikut :

- Kemudian ketikkan perintah #ifconfig wlan1 down.

- Kemudian ketikkan perintah #iwconfig wlan1 mode Ad-hoc, untuk pengaturan koneksi secara peer to peer.

- Kemudian masukkan IP Address dengan mengetikkan perintah #ifconfig wlan1 172.16.16.82 netmask 255.255.255.0.

- Kemudian masukkan ESSID dengan mengetikkan perintah #iwconfig wlan0 essid (nama ssid), misal : kelompok2.

- Kemudian untuk mengecek, apakah koneksi yang dibuat telah terdaftar atau belum, maka ketikkan perintah #iwlist wlan1 scanning.

Berikut tampilan dari perintah-perintah diatas :


· Hasil Praktek


Dari Kelompok 2 ke Kelompok 1



Signal

Noise

SNR

-28 dBm

-64 dBm

+ 36 dB

Pembuktian :

SNR = Signal – Noise

= -28 – (-64)

= +36dB

Watt = 36 + log 10

= 37 watt


Dari Kelompok 2 ke Kelompok 3



Signal

Noise

SNR

-28 dBm

-66 dBm

+ 38 dB

Pembuktian :

SNR = Signal – Noise

= -28– (-66)

= +38

Watt = 38+ log 10

= 39 watt


Dari Kelompok 2 ke Kelompok 4



Signal

Noise

SNR

-57 dBm

-66 dBm

+ 9 dB

Pembuktian :

SNR = Signal – Noise

= -57 – (-66)

= +9

Watt = 9 + log 10

= 10 watt


Dari Kelompok 2 ke Kelompok 5



Signal

Noise

SNR

-24 dBm

-54 dBm

+ 30 dB

Pembuktian :

SNR = Signal – Noise

= -24 – (-54)

= +30

Watt = 30 + log 10

= 31 watt


Dari Kelompok 2 ke Kelompok 6


Signal

Noise

SNR

- 27 dBm

- 69 dBm

+ 42dB

Pembuktian :

SNR = Signal – Noise

= - 27 – (- 69)

= ­+42

Watt = 42 + log 10

= 43 watt


Dari Kelompok 2 ke Kelompok 7


Signal

Noise

SNR

- 57dBm

- 84 dBm

+ 27 dB

Pembuktian :

SNR = Signal – Noise

= - 57 – (- 84)

= +27

Watt = 27 + log 10

= 28 watt


Dari Kelompok 2 ke Kelompok 8


Signal

Noise

SNR

-27 dBm

- 69 dBm

+ 42 dB

Pembuktian :

SNR = Signal – Noise

= - 27 – (- 69)

= +42

Watt = 42 + log 10

= 43 watt


· Kesimpulan

Dengan melakukan praktek ini, kita dapat mengetahui fungsi dari SNR, dimana sinyal dibandingkan dengan noise. Jadi kita dapat mengetahui hasil SNR dari sinyal dan noise yang ada. Jadi benar, jika terjadi tambahan sinyal yang tidak diinginkan dalam suatu proses komunikasi ini merupakan faktor pembatas utama dalam sistem komunikasi data. Bila noise terjadi dalam suatu sistem komunikasi maka sistem komunikasi akan mengalami gangguan.

read more