Minimal Design

Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry. Lorem Ipsum has been the industry's standard dummy text ever since the 1500s, when an unknown printer took a galley of type and scrambled it ...

Easy to use theme’s admin panel

Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry. Lorem Ipsum has been the industry's standard dummy text ever since the 1500s, when an unknown printer took a galley of type and scrambled it ...

Featured posts

Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry. Lorem Ipsum has been the industry's standard dummy text ever since the 1500s, when an unknown printer took a galley of type and scrambled it ...

Archive for Januari 2011

Admin server : Proxy
Proxy server adalah sebuah komputer server atau program komputer yang dapat bertindak sebagai komputer lainnya untuk melakukan request terhadap content dari Internet atau intranet.

Proxy Server bertindak sebagai gateway terhadap dunia ini Internet untuk setiap komputer klien. Proxy server tidak terlihat oleh komputer klien: seorang pengguna yang berinteraksi dengan Internet melalui sebuah proxy server tidak akan mengetahui bahwa sebuah proxy server sedang menangani request yang dilakukannya. Web server yang menerima request dari proxy server akan menginterpretasikan request-request tersebut seolah-olah request itu datang secara langsung dari komputer klien, bukan dari proxy server.

Proxy server juga dapat digunakan untuk mengamankan jaringan pribadi yang dihubungkan ke sebuah jaringan publik (seperti halnya Internet). Proxy server memiliki lebih banyak fungsi daripada router yang memiliki fitur packet filtering karena memang proxy server beroperasi pada level yang lebih tinggi dan memiliki kontrol yang lebih menyeluruh terhadap akses jaringan. Proxy server yang berfungsi sebagai sebuah “agen keamanan” untuk sebuah jaringan pribadi, umumnya dikenal sebagai firewall.

Squid adalah proxy server / cache server yang dinilai stabil dalam menangani request. Dalam artikel ini akan dijelaskan mengenai instalasi dan konfigurasi squid pada ubuntu server.

# apt-get install squid
Setelah instalasi selesai dan tidak terdapat kesalahan, langkah berikutnya adalah mengatur konfigurasi squid, bukalah file /etc/squid.conf dengan editor teks favorit anda (vi, pico, dll), file ini merupakan file konfigurasi squid.

Carilah baris yang berisi perintah berikut :

#http_port 3128
Perintah ini akan membuat proxy HTTP menggunakan port 3128 yang merupakan port default untuk squid. Aktifkan dengan menghilangkan tanda #. Anda dapat membuat nilai port HTTP proxy ini sesuai dengan selera anda, tetapi jangan arahkan ke port 80, terutama jika anda juga menjalankan Web Server, karena Web Server juga memakai port tersebut.

Langkah berikutnya, carilah baris perintah berikut :

#cache_mem 8 MB
Perintah tersebut digunakan untuk membatasi banyaknya memori komputer yang akan digunakan squid untuk menyimpan sementara obyek-obyek yang di cache. Batasan ini tidak ketat, suatu waktu jika squid membutuhkan memori lebih, dia dapat menggandakan memori yang dipakainya. Aktifkan baris ini dan ubahlah ukuran cache ini menjadi sebanyak yang anda inginkan, yang harus anda pertimbangkan adalah banyaknya memori yang dimiliki oleh komputer anda.

Berikutnya, carilah baris yang berisi perintah berikut :

# LOGFILE PATHNAMES & CACHE DIRECTORIES
# ————————————-
Setting berikut ini digunakan untuk mendefinisikan alokasi penyimpanan web cache kita. Setting yang pertama adalah :

#cache_dir /var/squid/cache 100 16 256
Nilai yang ada diatas adalah nilai default squid, jika anda ingin merubahnya maka aktifkan perintah ini.

Parameter pertama /var/squid/cache adalah nama direktori tempat kita akan menyimpan file-file cache. Anda dapat mengubah parameter ini ke direktori manapun, tetapi yang harus diperhatikan squid tidak akan menciptakan direktori baru, jadi bila parameter ini akan diubah, pastikan direktori tujuannya sudah ada dan squid mempunyai hak akses untukmenulis pada direktori tersebut.

Parameter selanjutnya, yang bernilai 100 adalah banyaknya ruang pada hard disk (dengan satuan Mega Byte) yang akan digunakan squid untuk menyimpan file-file cache nya. Ubahlah sesuai dengan kebutuhan anda.

Parameter selanjutnya, disebut dengan Level-1, adalah banyaknya direktori yang akan dibuat oleh squid dalam direktori cache nya. Sebaiknya penulis menyarankan untuk tidak mengubah parameter ini.

Parameter terakhir, yang disebut dengan Level-2, adalah banyaknya direktori level kedua, yaitu direktori yang dibuat di dalam tiap direktori level pertama diatas.

Langkah berikutnya, carilah perintah berikut :

# ACCESS CONTROLS
# ——————–
Sebetulnya ini adalah topik yang besar, dan sudah saya rencanakan untuk membahasnya secara terpisah. Tapi karena untuk tahap awal, kita harus mengijinkan akses dari LAN agar bisa menggunakan proxy, kita bahas sekilas saja.

Yang perlu Anda ketahui, konfigurasi squid dibaca dari atas ke bawah. Artinya, yang pertama kali cocok, itulah yang menang. Selalu ingat konsep dasar ini, karena akan sangat penting untuk memahami mengapa konfigurasi squid Anda tidak bekerja dengan seharusnya.

Ok, sekarang kita harus membuat acl baru untuk mengijinkan semua IP di LAN Anda bisa menggunakan squid proxy yang baru diinstal.

Misal, Anda memiliki dua LAN, 192.168.1.0/24 dan 192.168.2.0/24. Maka konfigurasinya,

acl jaringan_saya src 192.168.1.0/24 192.168.2.0/24
http_access allow jaringan_saya
Jika Anda menginginkan hanya IP tertentu saja, bukan satu network, Anda bisa juga menuliskannya seperti di bawah ini.

acl jaringan_saya src 192.168.1.0/24 192.168.2.0/24
http_access allow jaringan_saya
acl kantor_cabang src 192.168.5.5
http_access allow kantor_cabang
Sekarang IP 192.168.5.5 yang ada di kantor cabang, bisa juga menggunakan proxy yang baru Anda buat.
Baris perintah berikut ini digunakan untuk mendefinisikan daftar hak akses dalam jaringan anda, squid menyebutnya dengan Access Control Lists (ACL). Anda dapat mendefinisikan beberapa ACL disini. Dalam bagian access controls ini, carilah baris perintah berikut :

#Default configuration:
http_access allow manager localhost
http_access deny manager
http_access deny !Safe_ports
http_access deny CONNECT !SSL_ports
#
# INSERT YOUR OWN RULE(S) HERE TO ALLOW ACCESS FROM YOUR
# CLIENTS
#
http_access deny all
Yang perlu anda lakukan disini adalah mendefinisikan ACL kita sendiri, kita non aktifkan perintah terakhir dan tambahkan satu baris perintah berikut :

http_access allow all
Sehingga akan menjadi seperti ini :

#
# INSERT YOUR OWN RULE(S) HERE TO ALLOW ACCESS FROM YOUR
# CLIENTS
#
# http_access deny all
http_access allow all
sampai disini squid anda sudah selesai di setting, langkah berikutnya adalah untuk memastikan bahwa squid berjalan setiap kali kita jalankan Linux.

Jika anda menggunakan Red Hat Linux, anda harus login sebagai root, kemudian jalankan perintah setup. Dari situ masuklah ke menu System Service dan aktifkan pilihan squid.
Jika anda menggunakan SuSe, jalankan YaST dan masuklah menu System Administration kemudian pilih Change Config File dan carilah kata-kata START SQUID ubahlah nilainya dari NO ke YES.

Dengan demikian maka tiap kali anda masuk ke Linux, squid secara otomatis akan dijalankan.
Sebelum squid dapat berjalan, anda harus menciptakan direktori swap. Lakukanlah dengan menjalankan perintah :

#squid -z
Perintah ini hanya perlu dijalankan satu kali saja ketika squid pertama kali akan dijalankan pada komputer anda.

Untuk menjalankan squid tanpa merestart komputer, gunakan perintah :

# /etc/init.d/squid start
Untuk meminimalkan downtime squid, gunakan perintah berikut agar squid membaca ulang file konfigurasi dan menerapkannya.

# squid -k reconfigure

read more

read more

MySQL mendukung beberapa tipe tabel, tergantung konfigurasi saat proses instalasi MySQL. MySQL memiliki 3 (tiga) tipe data utama, yaitu MyISAM, InnoDB dan HEAP. Jika kita tidak menyebutkan tipe tabel saat membuat tabel, maka tipe tabel otomatis akan dibuat sesuai konfigurasi default server MySQL. Hal ini ditentukan oleh variabel default-table-type di file konfigurasi MySQL.

Bila ditinjau dari kemampuan tabel, maka kedua tabel tersebut dapat dikategorikan sebagai tabel dengan kemampuan bertransaksi (transaction-safe tables /TST) dan tabel tanpa kemampuan bertransaksi (not transaction-safe tables /NTST), sehingga daftar tabel di atas dapat kita bagi lagi menjadi:

  1. Transaction-Safe Tables (TST) Format Tabel Innodb
  2. Not Transaction-Safe Tables (NTST) Format Tabel MyISAM

Transaksi adalah kemampuan software untuk membatalkan suatu proses, kemudian mengembalikan nilai awal sebelum proses tersebut terjadi. Kita dapat membayangkannya sebagai sebuah transaksi keuangan di bank. Anggaplah Anda sedang berdiri di depan sebuah mesin ATM untuk melakukan penarikan tunai. Sebelumnya Anda memiliki saldo awal 10 juta rupiah, dan berniat mengambil uang tunai sebanyak 2 juta rupiah saja. Bila transaksi tunai berhasil, maka Anda akan mendapatkan uang tunai dari ATM sebesar 2 juta rupiah, dan secara langsung nilai saldo di rekening Anda akan berkurang sebanyak 2 juta rupiah, sehingga menjadi 8 juta rupiah. Itu skenario normalnya, bila semuanya berjalan secara lancar-lancar saja.Skenario tidak normalnya adalah bagaimana bila mesin ATM belum berhasil mengeluarkan uang tunai yang Anda minta, tetapi tiba-tiba terjadi aliran listrik padam. Apakah saldo Anda akan tetap berkurang sebanyak 2 juta rupiah walaupun Anda belum menerima uang tunai tersebut dari mesin ATM? Lebih parah lagi, kartu ATM Anda ikut tertelan di mesin ATM tersebut , atau saldo Anda akan tetap berjumlah 10 juta rupiah karena transaksi akan dibatalkan secara otomatis oleh sistem perbankan? Atau, yang paling menguntungkan, saldo Anda tetap 10 juta rupiah tetapi ATM sempat mengeluarkan uang juga.

Bila database perbankan tersebut memiliki fasilitas transaction-safe tables (TST) maka yang terjadi adalah saldo Anda di rekening tetap 10 juta rupiah, Anda sama sekali tidak menerima uang tunai 2 juta rupiah dari ATM, serta kartu ATM Anda selamat tidak tertelan di mesin tersebut. Adil kan? Kurang lebih seperti itulah gambaran sederhana dari cara kerja transaction -safe tables (TST). Sebaliknya, bila tidak di dukung oleh transaction-safe tables (TST), maka Anda mungkin akan mengalami kerugian .

Keunggulan transaction-safe tables (TST) dibandingkan dengan not transaction-safe tables (NTST) adalah:

  1. Lebih aman. Seperti pada contoh kasus di atas.
  2. Cukup menggunakan satu perintah COMMIT saja untuk mengupdate beberapa perintah di atasnya.
  3. Dapat menjalankan perintah ROLLBACK yang mengabaikan perubahan -perubahan yang
  4. terjadi pada transaksi yang dibatalkan.

Sedangkan keunggulan dari not transaction-safe tables (NTST) dibandingkan dengan transaction-safe tables (TST) adalah:

  1. Proses lebih cepat karena tidak adanya beban transaksi (no transaction overhead ).
  2. Penggunaan ruang dalam hard disk yang lebih hemat karena tidak adanya beban transaksi.
  3. Penggunaan memori yang lebih hemat, juga karena tidak adanya beban transaksi.
Dari gambaran di atas, Anda bisa menentukan format tabel apa saja yang akan Anda pilih sesuai dengan kebutuhan. Tentu harus ada pertimbangan yang matang dalam hal pemilihan format tabel ini. Pada MySQL sendiri, format tabel MyISAM merupakan format default yang digunakan. Selanjutnya, mari kita bahas format tabel tersebut.

InnoDB
Tipe tabel InnoDB merupakan tipe tabel MySQL yang mendukung proses transaksi. Tipe ini memiliki beberapa keunggulan, antara lain:
Format Tabel InnoDB mendukung proses transaksi dengan adanya fasilitas rollback dan commit, dan juga kemampuan untuk memulihkan tabel bila terjadi kerusakan pada tabel tersebut. Mampu melakukan penguncian (locking) pada tingkatan record dan juga mampu membaca pada perintah SELECT yang tidak dikunci (mirip dengan kemampuan Oracle). Kemampuan-kemampuan tersebut meningkatkan kecepatan dan kinerja penggunaan multi user. Ada banyak sekali fitur yang disediakan oleh Tabel InnoDb ini. Anda bisa mendapatkan informasi lebih rinci langsung di situs www.innodb.com. Anda bisa juga mendapatkan versi komersial dari InnoDB yang bisa didownload pada situs tersebut. InnoDb telah digunakan untuk database yang membutuhkan kinerja sangat tinggi dan berukuran sangat besar. Misal, Mytrix Inc, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang riset statistik di Internet , menggunakan InnoDb untuk mengelola data lebih dari 1 Terabyte (1012 byte), dengan jumlah tabel lebih dari 100.000. Secara keseluruhan jumlah recordnya mencapai lebih dari 20 milyar record. Sebuah bursa saham Paris di Perancis menggunakan InnoDB sebagai solusi databasenya. Pada saat beban kerja sedang sepi, jumlah query yang dilayani mencapai rata-rata 800 proses insert/update per detiknya. Sedangkan pada saat ramai, jumlah query yang dilayani mencapai rata -rata 2.000 proses insert/update per detiknya.

MyISAM
Tipe tabel MyISAM merupakan tipe tabel yang sederhana, stabil dan mudah digunakan. Jika kita akan menyimpan data sederhana yang tidak terlalu rumit, maka gunakanlah tipe tabel ini. Kelebihan utama MyISAM adalah kecepatan dan kestabilannya. Jika kita memilih tipe tabel MyISAM, maka MySQL secara otomatis akan menentukan salah satu dari tiga jenis tabel MyISAM, yaitu :
Format tabel MyISAM merupakan pengembangan dan penyempurnaan dari format tabel ISAM, dan merupakan format tabel default pada MySQL. Pada MyISAM file indeks disimpan dengan nama akhiran .MYI dan file data disimpan dengan nama akhiran .MYD. Adapun penyempurnaan yang dilakukan pada MyISAM antara lain:
  1. Adanya suatu kode pembeda yang akan memberi tanda bila suatu tabel tidak ditutup dengan semestinya setelah dibuka. Bila Anda menjalankan program MySQL Server, mysqld, dengan pilihan –myisam-recover, maka secara otomatis tabel yang telah ditandai tersebut akan dipulihkan (bila rusak) atau ditutup dengan semestinya (bila belum ditutup). Hal ini sangat membantu untuk menjaga keutuhan dan validitas tabel.
  2. Kemampuan kolom AUTO_INCREMENT lebih handal dibandingkan dengan format tabel ISAM.
  3. Mendukung file ukuran besar (63-bit) pada sistem operasi tertentu yang juga mendukung
  4. pembuatan dan pembacaan file-file data ukuran besar.
  5. Pada kolom BLOB dan TEXT bisa dilakukan pengindeksan.
  6. NULL diperkenankan pada kolom yang diindeks (tetapi sebaiknya dihindari saja).
  7. Jumlah maksimum file indeks adalah 32 buah per tabelnya, dan masih dapat dikembangkan hingga mencapai 64 buah per tabel dengan kondisi tertentu tanpa harus mengkompilasi ulang program myisamchk.
  8. Program bantu myisampack dapat memadatkan kolom BLOB dan VARCHAR.
Walaupun format tabel MyISAM dapat dikategorikan sangat handal, tetapi pada suatu saat bisa saja terjadi kerusakan yang diakibatkan oleh:
  1. Server mati secara mendadak akibat aliran listrik padam.
  2. Kerusakan pada perangkat keras.
  3. Penghentian proses oleh perintah KILL pada saat proses sedang dalam kondisi menulis.
  4. Kesalahan pada program MySQL atau ISAM.
  5. Melakukan suatu proses dengan program bantu lain (seperti MyISAM) pada saat tabel sedang sibuk diakses.
Ciri-ciri tabel MyISAM yang mengalami kerusakan antara lain:
  1. Munculnya pesan kesalahan ‘ Incorrect key file for table: ‘…’
  2. Query tidak menghasilkan data yang lengkap.
Bila hal tersebut terjadi, yang dapat Anda lakukan adalah segera memperbaiki kerusakan tabel tersebut dengan menggunakan perintah CHECK TABLE atau REPAIR TABLE.
mysql> CHECK TABLE nama_tabel pilihan_pemeriksaan ;
mysql> REPAIR TABLE nama_tabel pilihan_perbaikan ;
Bila Anda ingin mengubah format tabel ke MyISAM, lakukan dengan cara:
mysql> ALTER TABLE nama_tabel TYPE=MYISAM ;
Pada saat pertama kali kita membuat tabel ini dengan perintah CREA TE TABLE, bisa dinyatakan dengan perintah sebagai berikut:
mysql> CREATE TABLE ujian
-> (NoSiswa INT NOT NULL AUTO_INCREMENT,
-> Nilai INT NOT NULL,
-> PRIMARY KEY (NoSiswa))
-> TYPE=MyISAM ;
Atau bisa juga dengan perintah di bawah ini, dengan menghilangkan perintah TYPE=MYISAM, karena format tabel MyISAM adalah format tabel default yang digunakan oleh MySQL.
mysql> CREATE TABLE ujian
-> (NoSiswa INT NOT NULL AUTO_INCREMENT,
-> Nilai INT NOT NULL,
-> PRIMARY KEY (NoSiswa))
-> ;


HEAP

Tabel dengan tipe HEAP tidak menyimpan datanya di hardisk, tetapi menyimpan di RAM (memori). Tipe tabel ini biasanya digunakan sebagai tabel sementara (temporary). Tabel secara otomatis akan dihapus (hilang) dari MySQL saat koneksi ke server diputus atau server MySQL dimatikan.

Dua jenis mesin utama penyimpanan tabel untuk database MySQL adalah InnoDB dan MyISAM.
Perbedaan fitur dan kinerjanya adalah:

  1. InnoDB lebih baru sementara MyISAM lebih tua.
  2. InnoDB lebih kompleks, sementara MyISAM lebih sederhana.
  3. InnoDB semakin ketat dalam integritas data sementara MyISAM longgar.
  4. InnoDB menerapkan tingkat baris kunci untuk memasukkan dan meng-update baris sementara MyISAM menerapkan tingkat kunci tabel.
  5. InnoDB memiliki transaksi sementara MyISAM tidak.
  6. InnoDB memiliki kunci asing dan hubungan contraints sementara MyISAM tidak.
  7. InnoDB memiliki crash pemulihan lebih baik sementara MyISAM yang miskin memulihkan integritas data pada sistem crash.
  8. MyISAM memiliki indeks pencarian teks penuh (full text search) sementara InnoDB tidak.

Mengingat perbedaan-perbedaan, InnoDB dan MyISAM memiliki kelebihan dan kekurangan mereka yang unik terhadap satu sama lain. Mereka masing-masing lebih cocok dalam beberapa skenario dari yang lain.

Keuntungan dari InnoDB

  1. InnoDB harus digunakan di mana integritas data lebih prioritas.
  2. Lebih cepat dalam menulis-intensif (penyisipan, update) tabel karena menggunakan tingkat penguncian baris dan hanya tahan perubahan pada baris yang sama yang sedang dimasukkan atau diperbaharui.

Kekurangan dari InnoDB

  1. Karena InnoDB harus menjaga hubungan yang berbeda antara tabel, database administrator dan pencipta skema harus mengambil lebih banyak waktu dalam mendesain model data yang lebih kompleks daripada MyISAM.
  2. Mengkonsumsi sumber daya sistem yang lebih seperti RAM. Direkomendasikan bahwa mesin InnoDB dimatikan jika tidak perlu substansial untuk itu setelah instalasi MySQL.
  3. Tidak-pengindeksan teks penuh.

Keuntungan MyISAM

  1. Sederhana untuk merancang dan membuat, sehingga lebih baik untuk pemula. Jangan khawatir tentang hubungan luar negeri antara tabel.
  2. Lebih cepat dari InnoDB pada keseluruhan sebagai akibat dari struktur sederhana sehingga jauh lebih sedikit biaya sumber daya server.
  3. Pengindeksan teks lengkap.
  4. Sangat baik untuk membaca-intensif (select) tabel.

Kekurangan dari MyISAM

  1. Tidak ada integritas data (misalnya kendala hubungan), yang kemudian datang tanggung jawab dan overhead dari para administrator database dan pengembang aplikasi.
  2. Tidak mendukung transaksi yang penting dalam aplikasi perbankan.
  3. Lebih lambat dari InnoDB untuk tabel yang sering dimasukkan atau diperbaharui, karena seluruh tabel terkunci untuk memasukkan atau memperbarui.

Perbandingan tersebut cukup sederhana. InnoDB lebih cocok untuk data situasi kritis yang membutuhkan menyisipkan sering dan update.

MyISAM, di sisi lain, melakukan yang lebih baik dengan aplikasi yang tidak cukup bergantung pada integritas data dan kebanyakan hanya memilih dan menampilkan data.

read more

Dedicate Router adalah suatu perangkat jaringan yang memiliki fungsi sebagai router yang sudah di desain oleh vendornya masing-masing dimana spesifikasi yang disesuaikan dengan kebutuhannya seperti kemampuan dalam menghandle traffic yang sangat luas dan banyak.



Hirarki Network
Core Layer
Layer Core atau lapisan inti merupakan tulang punggung (backbone) jaringan. Contoh dalam jaringan hirarki layer core berada pada layer teratas. Layer Core bertanggung jawab atas lalu lintas dalam jaringan. Dalam lapisan ini data-data diteruskan secepatnya dengan menggunakan metode dan protokol jaringan tercepat(high speed). Misalnya fast ethernet 100Mbps, Gigabit Ethernet, FDDI, atau ATM. Pada lalu lintas data digunakan swicth karena penyampainnya pasti dan cepat. Layer Core merupakan penghubung lalu lintas data agar sampai ke user. Lapisan ini digunakan untuk access list , routing antara VLAN.
Contoh Device Router yang dapat digunakan di lapisan Core layer
Juniper T320
JuniperT640
Juniper T1600
Juniper TX Matrix
Juniper TX Matrix Plus


•Distribute Layer
Distribute layer disebut juga layer work group yang menerapkan titik komunikasi antara layer akses dan layer inti. Fungsi utama layer ini adalah menyediakan routing, filtering dan untuk menentukan cara terbaik untuk menangani permintaan layanan dalam jaringan. Setelah layer distribusi menentukan lintasan terbaik maka kemudian permintaan diteruskan ke layer inti. Layer inti dengan cepat meneruskan permintaan itu ke layanan yang benar
Contoh device router yang dapat digunakan pada lapisan distribution adalah
Cisco Router 2600 series
Cisco Router 4000 series
Cisco Router 4500 series
Cisco Router 1600 series
Cisco Router 1720 series
Cisco Router 3600 series

•Access Layer
Access layer disebut juga layer desktop. Access layer mengendalikan akses pengguna dengan workgroup ke sumber daya internetwork. Desain layer akses diperlukan untuk menyediakan fasilitas akses ke jaringan. Fungsi utamanya adalah menjadi sarana bagi suatu titik yang ingin berhubungan dengan jaringan luar. Pada layer ini user dihubungkan untuk melakukan akses ke jaringan. Terjadi juga penyaringan/filter data oleh router yang lebih spesifik dilakukan untuk mencegah akses ke suatu komputer
Contoh device router yang dapat digunakan pada lapisan Access adalah
Cisco Router 700 series
Cisco Router 805
Cisco Router 811
Cisco Router 827
Cisco Router 1000 series
Cisco Router 2000 series
Cisco Router 2500 series


Tugas Pembuatan Topologi dengan router berdasarkan Cisco Three Layer Hierarki Model

Di dalam setiap layer terdapat perangkat router dan switch khusus, topologi diatas menggunakan perangkat-perangkat:

A. Core Layer Router
1. Cisco CRS-1 8-Slot Single-Shelf System
2. Cisco CRS-3 8-Slot Single-Shelf System

Cisco CRS memiliki maxswitching-capacity/system yang besar( lebih dari 320 Gbit/s) dan memiliki interface yang cukup banyak sampai banyak

B. Core Layer Switch
1. Cisco ME 3600X-24TS (copper)

Cisco ME 3600 memiliki kemampuan yang dapat dipercaya untuk digunakan di core layer

C. Distribution Layer Router
1. Cisco ASR 1013 Router
2. Cisco ASR 1004 Router

Cisco ASR 1000 series memiliki kemampuan yang dapat dipercaya untuk mengatur jalannya keamanan dan
mengatur lalu lintas jaringan

D. Distribution Layer Switch
1. Cisco Nexus 5010 Switch

Cisco Nexus memiliki kemampuan yang dapat dipercaya untuk digunakan di distribute layer

E. Access Layer Switch
1. Cisco Catalyst 3750-X Series WS-C3750X-48T-L

Cisco Catalyst 3750-X Series WS-C3750X-48T-L memiliki kemampuan yang dapat dipercaya untuk digunakan di access layer

read more